ROBOT AVOIDER

ROBOT AVOIDER


      
                                                         
ROBOT PENGHINDAR AVR           ROBOT AVOIDER                  ROBOT AVOIDER ARDUINO
              Rp 1.000.000          Rp 600.000                       Rp 450.000











ROBOT AVOIDER BATMAN
          Rp 900.000







Yuk Kenalan Dengan Sensor Ultrasonic PING !

Jika Anda berkecimpung atau menekuni hobby di bidang robot tentunya sudah tidak asing lagi mendengar nama yang saya sebutkan diatas. Sensor ultrasonic PING merupakan sensor yang banyak diaplikasikan pada robot. Untuk apa sensor ini digunakan ? Salah satunya adalah sebagai sensor navigasi pada robot. Coba lihat gambar di bawah ini !
robot dengan sensor ultrasonic ping
robot dengan sensor ultrasonic ping
Sensor ultrasonic ping dipasang pada bagian depan robot, sehingga terlihat sebagai mata dari robot. Lalu apakah fungsi sensor ini ? Sensor ini akan mengukur jarak dari objek-objek yang ada disekelilingnya. Jika jarak yang dideteksi adalah sangat dekat, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat objek yang sangat dekat dengan sensor. Sehingga robot harus menghindari dengan cara berbelok ataupun bermanuver ke arah yang lainnya. Penjelasan diatas merupakan salah satu aplikasi dari sensor ultrasonic ping. Masih banyak lagi pengaplikasiannya selain di bidang robot.

Bagimana Sensor Ultrasonic PING Bisa Mendeteksi Jarak ?

Setelah membaca ringkasan diatas lalu muncul pertanyaan dasar. Bagaimana sensor ultrasonic ping dapat mendeteksi jarak suatu objek ? Baiklah, akan saya jelaskan pada sesi kali ini. Prinsip kerja sensor ultrasonik ping sebetulnya meniru salah satu sistem indera pada binatang malam yaitu “kalelawar”
kelelawar
kelelawar
Kalelawar merupakan binatang yang sangat lihai berterbangan di malam hari. Walau dalam keadaan gelap sekalipun, kalelawar tetap dapat berterbangan tanpa menabrak benda-benda lain disekitarnya. Itu karena kalelawar tidak mengandalkan mata untuk melihat, melainkan menggunakan gelombang ultrasonik yang dipantulkan ke sekelilingnya. Pantulan dari gelombang ultrasonik tadilah yang dideteksi oleh kalelawar untuk menentukan ada halangan atau tidak saat terbang. Prinsip tersebut diadopsi dalam bidang elektronika yaitu dengan hadirnya sensor ultrasonik PING.
Sensor PING
Sensor PING
Sensor ultrasonik PING terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
  • Transmitter Gelombang Ultrasonik
  • Receiver Gelombang Ultrasonik
  • Rangkaian kontrol
Transmitter berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik. Gelombang yang dipancarkan memiliki frekuensi 40KHz. Gelombang ini akan dipancarakan dengan kecepatan 344.424m/detik atau 29.034uS per centimeter. Jika didepan terdapat halangan atau objek maka gelombang tersebut akan memantul. Pantulan gelombang akan dideteksi oleh receiver. Rangkaian kontrol akan mendeteksi pantulan gelombang dan menghitung lama waktu saat gelombang dipancarkan dan gelombang terdeteksi pantulannya. Lama waktu pemantulan gelombang ini akan dikonversi menjadi sinyal digital dalam bentuk pulsa. Sinyal inilah yang nantinya diolah oleh mikrokontroler atau mikroprosesor sehingga didapat nilai jarak antara objek dan sensor. Nilai jarak dapat diperoleh melalui rumus berikut ini :
Jarak (cm) = Lama Waktu Pantul (uS) / 29.034 / 2
Rumus jarak didapat dari pembagian lama waktu pantul dengan kecepatan gelombang ultrasonik dan dibagi 2 karena pada saat pemantulan terjadi dua kali jarak tempuh antara sensor dengan objek. Yaitu pada saat gelombang dipancarkan dari transmitter ke objek dan pada saat gelombang memantul ke receiver ultrasonik.
Sekian penjelasan tentang sensor pink Semoga tulisan ini dapat menjawab rasa penasaran Anda terhadap cara kerja sensor PING. Materi lain tentang sensor PING dapat Anda baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

nav { display: block; margin-top: 100px; background: #374147; } .menu { display: block; } .menu li { display: inline-block; position: relative; z-index: 100; } .menu li:first-child { margin-left: 0; } .menu li a { font-weight: 600; text-decoration: none; padding: 20px 15px; display: block; color: #fff; transition: all 0.2s ease-in-out 0s; } .menu li a:hover,.menu li:hover>a { color: #fff; background: #9ca3da; } .menu ul { visibility: hidden; opacity: 0; margin: 0; padding: 0; width: 150px; position: absolute; left: 0px; background: #fff; z-index: 99; transform: translate(0,20px); transition: all 0.2s ease-out; } .menu ul:after { bottom: 100%; left: 20%; border: solid transparent; content: " "; height: 0; width: 0; position: absolute; pointer-events: none; border-color: rgba(255, 255, 255, 0); border-bottom-color: #fff; border-width: 6px; margin-left: -6px; } .menu ul li { display: block; float: none; background: none; margin: 0; padding: 0; } .menu ul li a { font-size: 12px; font-weight: normal; display: block; color: #797979; background: #fff; } .menu ul li a:hover,.menu ul li:hover>a { background: #9ca3da; color: #fff; } .menu li:hover>ul { visibility: visible; opacity: 1; transform: translate(0,0); } .menu ul ul { left: 149px; top: 0px; visibility: hidden; opacity: 0; transform: translate(20px,20px); transition: all 0.2s ease-out; } .menu ul ul:after { left: -6px; top: 10%; border: solid transparent; content: " "; height: 0; width: 0; position: absolute; pointer-events: none; border-color: rgba(255, 255, 255, 0); border-right-color: #fff; border-width: 6px; margin-top: -6px; } .menu li>ul ul:hover { visibility: visible; opacity: 1; transform: translate(0,0); } .responsive-menu { display: none; width: 100%; padding: 20px 15px; background: #374147; color: #fff; text-transform: uppercase; font-weight: 600; } .responsive-menu:hover { background: #374147; color: #fff; text-decoration: none; } a.homer { background: #9ca3da; } @media (min-width: 768px) and (max-width: 979px) { .mainWrap { width: 768px; } .menu ul { top: 37px; } .menu li a { font-size: 12px; } a.homer { background: #374147; } } @media (max-width: 767px) { .mainWrap { width: auto; padding: 50px 20px; } .menu { display: none; } .responsive-menu { display: block; margin-top: 100px; } nav { margin: 0; background: none; } .menu li { display: block; margin: 0; } .menu li a { background: #fff; color: #797979; } .menu li a:hover,.menu li:hover>a { background: #9ca3da; color: #fff; } .menu ul { visibility: hidden; opacity: 0; top: 0; left: 0; width: 100%; transform: initial; } .menu li:hover>ul { visibility: visible; opacity: 1; position: relative; transform: initial; } .menu ul ul { left: 0; transform: initial; } .menu li>ul ul:hover { transform: initial; } } @media (max-width: 480px) { } @media (max-width: 320px) { }